Sore itu aku hanya duduk-duduk di teras rumah sambil mengerjakan PR Matematika. Namun mungkin karena kemampuanku yang pas-pasan, hingga hampir satu jam cuma dua nomor yang sudah kukerjakan. Padahal PRnya ada limabelas nomor. Akhirnya aku pasrah. Aku ambil HP di meja. SMS ke Cindy dan berharap PRnya sudah selesai. Ya, Cindy adalah teman sekelasku. Anaknya memang jago di bidang Matematika. Tak sampai lima menit, balasan SMS kuterima dan sepertinya do'aku terkabul. Cindy sudah mengerjakan PRnya. Akupun mengambil motor, dan meluncur ke rumah Cindy.
Sampai di rumah Cindy, aku pun langsung meniru pekerjaannya tanpa dikoreksi ulang [lagi males]. Karena memang masih 13 nomor lagi yang harus kukerjakan. Kira-kira satu jam, PR Matematika selesai. Karena sudah hampir Magrib, akupun pamit dan buru-buru pulang.
Sampai dirumah aku bertemu dengan tiga orang yang sepertinya baru saja pergi dari rumahku. Salah satunya seorang cewek yang seumuran denganku. Namun aku tidak kenal mereka. Setelah mereka pergi agak jauh, aku bertanya kepada ibuku.
"tamu tadi dari sini ya ?"
"iya"
"mereka siapa ? Kok aku belum pernah lihat?"
"mereka tetangga baru kita. baru saja pindah dari luar kota"
"tadi aku lihat ada ceweknya juga tuh"
"dia seumuran dengan kamu. Dia juga katanya mau sekolah di SMA mu. Mungkin besok dia masuk"

Akupun masuk ke dalam rumah namun masih terus memikirkan cewek yang aku jumpai tadi. Dan rasanya tidak sabar menunggu hari esok dimana aku akan bertemu dengannya. Jika memang seumuran dengan kun maka dia juga akan sekelas denganku. Ya, ada satu bangku ksong di kelas kami lantaran salah satu teman kami di DO karena hamil.

=======================

Pagipun tiba. Kali ini aku bangun lebih pagi dari biasanya. Pengen rasanya cepat ke sekolah. :D
Pas mau jalan, bapak yang kemarin bertamu kerumah ku. Setelah mengucapkan salam, dia berkata 
"Dek, jalan kaki ya ?"
"iya pak"
"Bareng bapak aja ya. sekalian soalnya mau nganter Achan ke sekolah"
"Achan siapa ya?"
"oh iya bapak lupa. kemarin kamu tidak dirumah waktu bapak kesini. Achan anak bapak yang cewek kemarin", kata bapak tersebut sambil tersenyum.
"ooh" . Jadi nama cewek kemarin Achan, pikirku.
"Iya pak" . Akupun mengiyakan ajakannya. Kapan lagi bisa duduk semobil sama cewek cantik.
"yasudah ayo" . Bapak itu segera pergi. Aku mengikutinya dibelakang.
Waktu masuk mobil ternyata Achan sudah didalam. Dia duduk dibelakang. Aku duduk disampingnya. Ayah Achan pun segera menyetir mobilnya menuju sekolahku. Namun sepertinya Achan ini pemalu. Daritadi hanya diam. Saat aku berkata "hallo" dia hanya tersenyum. Melihat dia yang sepertinya pemalu, aku mengurungkan niatku untuk bereknalan.
Sepanjang jalan kesekolah pun meski kami duduk berdekatan namnun tidak ada satupun yang memulai percakapan.
Kira-kira 5menit, akhirnya kami tiba disekolah. Karena sekolah kami memang dekat. Setelah mengucapkan termiakasih karena sudah diajak, aku langsung ke kelas. Sementara Achan dan ayahnya ke ruang kepala sekolah.

Akhirnya bel masuk kelas berbunyi. Dan seperti dugaanku, Achan memang ditempatkan satu kelas denganku. Seperti umumnya siswa baru, Achan pun dipersilahkan untuk memperkenalkan diri oleh guru kami. Dari situlah aku tau bahwa nama lengkapnya adalah Ayana Shahab. Setelah selesai memperkenalkan diri, Achan dipersilahkan untuk duduk. Kebetulan duduknya tepat didepanku. :)
Pelajaran segera berlangsung seperti baisanya. Hingga bel istirahat berbunyi. Sialnya anak-anak cowok semua langsung mengerumuni Achan. Akupun mengalah. Toh nanti bisa kenalan dirumah. :p
Singkat cerita, waktu pulang sekolahpun tiba <-- ceritanya maksa banget. :3
Namun aku memilih jalan kaki daripada ikut ayah Achan lagi mengingat Achan yang tampaknya sangat pemalu.
Sampai dirumah, langsung makan, sholat, istirahat sebentar. Kira-kira jam setengah 4 sore aku mandi [jarang-jarang jam segitu mandi]. Setelah merapikan diri, aku pergi ke rumah Achan.
Sampai disana ternyata yang menyambut ibunya. Saat aku tanya Achan dimana, ibunya bilang Achan sedang tidur. Ffft, semangatku langsung kendur. Aku berniat balik untuk pulang. Namun ibunya mencegahku,"Eh, gak usah pulang. tunggu sebentar. ibu bangunin dia dulu. anaknya memang gitu. hobi tidur". "oh, iya bu. :) ", jawabku. Baru kali ini aku tau cewek secantik Achan punya hobi yang agak unik, hobi tidur. Kira-kira tiga menit Achan keluar. Tapi ya emnag dasarnya cantik, meski bangun tidur tetep aja cantik. Aku pun menyapanya duluan.
"hallo"
"hai"
"bangun tidur ya?"
"iya. udah lama nunggunya ?"
"belum."
"ada apa ?"
"tadi kan istirahat aku gak kebagian tempat. anak-anak pada rebutan kenalan sama kamu. makanya aku kenalannya dirumah aja. sekalian biar tau rumah kau."
"ooh."
"kenalin, Yuyud"
"Achan"
"udah tau kok"
Dan kamipun tertawa bersama. Setelah itu kamipun cerita-cerita masalah sekolah. Achan pun menceritakan kesan terhadap tempat tinggal barunya. Suasana benar-benar berbeda dengan tadi pagi saat berangkat sekolah. Kali ini kami benar-benar akrab.
Kira-kira setengah 5 aku pulang. Achan juga belum mandi soalnya.
Bahagia sekali hari ini. :v
Malamnya malah tidak bisa belajar gara-gara memikirkan wajah cantik Achan.
Kira-kira jam setengah 10 aku tidur.

Paginya bangun seperti biasa bangun, mandi, sarapan, ganti baju dan berangkat sekolah. Sampai didepan rumah Achan ada yang memanggil. "Yud, tunggu" . Saat aku menoleh ternyata itu suara Achan.
"boleh bareng?"
"hah, jalan kaki. gak capek?"
"enggak lah. sekolahnya kan cuma deket. Boleh bareng kan?"
Akupun mengangguk. Siapa yang bakal menolak diajak bareng sama Achan. :p
Sepanjang jalan kami banyak bercerita tentang anak-anak. Sampai disekolah aku sengaja tetap membarengi Achan sampai kelas. Anak laki-laki kelihatannya pada cemburu. namun aku santai saja. :v
Saat aku duduk, Cindy mendekat. 
"Ciyee, yang punya temen baru. aku sampek dilupain."
"eh, enggak kok"
"iya deh. semoga cepet jadian"
Setelah berkata begitu Cindy pergi. Aku jadi bingung. Nih anak cemburu kali ya. :v . Maklum saya orang ganteng. :3
Ah, sudahlah. Toh aku dan Achan cuma teman biasa. sama seperti aku dan Cindy.
-------------------------------
Sudah hampir seminggu Achan ada di sekolah barunya. Dan dalam seminggu itu harus diakui bahwa aku lebih dekat dengan Achan daripada Cindy.
Dan hari ini ada pr Matematika. Mau tidak mau aku harus minta bantuan Cindy lagi. Awalnya memang aku merasa tidak enak. mengingat akhir-akhir ini aku bisa dibilang cuek sama Cindy. namun akhirnya ku nekat kerumah Cindy.
Namun sampai disana ternyata rumahnya dikunci. Ah, mungkin sedang ada acar keluarga, pikirku. Namun saat aku berniat balik, tetangganya yang sudah lumayan akrab denganku menyapa. Namanya Ve <--- nih nama cuma muncul sekali.
"nyari Cindy ya?"
"iya. kok nggak ada ya"
"loh, emang kamu belum tau?"
"tau apa?"
"Cindy sekeluarga kan pindah ke Jepang"
aku seakan tidak percaya..
"masa sih?"
"nih, tadi Cindy nitip surat sama buku" . Sambil berkata begitu Ve menyerahkan surat dari Cindy beserta buku Matematika. Setelah Ve pergi, aku membaca surat dari Cindy.

"udah bisa ditebak kan, kamu gak bakal bisa terus-terusan cuekin aku . hehehehehe.
buktinya sekarang kamu kerumahku. Pasti mau pinjem buku matematika. :p
Maaf ya, aku tadi gak sempet pamit sama kamu. sebenarnya aku mau bilang pas disekolah, tapi kamunya lagi asyik sama Achan. Takut nggangu. aku perginya sebentar doang. paling dua tahun lagi aku balik kok. :)
Oh iya,  selama aku pergi belajar yang rajin. kalo matematika jangan ngandelin temen terus. tuh pr nya aku titipin sama Ve. Udah selesai semua bos. mudah mudahan betul semua deh. :D
ntar kalo aku balik jangan lupa ya. :)
See you"

Rasanya seperti tersambar petir membaca surat itu. Sahabat terdekatku pergi, tidak pamit hanya gara-gara takut menganggu saat aku bersama Achan. Maafkan aku Cindy......
Akupun pulang. kehilangan salah satu sahabat terbaik itu berat. :) 

Sumber : http://www.48-story.blogspot.com/

0 komentar:

 
Top