TB Resistan Obat dan Cara Mencegahnya
Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksius yang disebabkan oleh bakteri yang nama ilmiahnya adalah Mycobacterium tuberculosis. Sekarang ini Indonesia menempati peringkat 4 jumlah penderita TB terbanyak di Dunia, yang sampai saat ini tidak terjangkit Tuberkulosis harus di jaga kesehatan baik baik.Berikut ini adalah Gejala jika seseorang terkena TB :
- Batuk. Pada tahap selanjutnya, batuk bisa menghasilkan dahak berwarna abu-abu atau kuning yang bisa bercampur dengan darah, terus menerus selama sebulan
- Nafsu makan menurun sehingga berat badan juga ikut menurun
- Berkeringat di malam hari tanpa sebab yang jelas
- Rasa sakit pada dada dan sesak nafas
- Demam lebih dari satu bulan
- Cepat merasa lelah
- Amati urine yang berubah warna (kemerahan) atau urine keruh. Ini merupakan gejala yang muncul pada tahap selanjutnya
TB Resistan Obat
Resistan obat adalah perlawanan yang terjadi ketika bakteri, virus dan parasit lainnya secara bertahap kehilangan kepekaan terhadap obat yang sebelumnya membunuh mereka. Saat obat lebih banyak digunakan, risiko resistensi obat meningkat karena kasus penggunaan antibiotik yang tidak tepat atau putus obat meningkat, Terutama pada Tuberkulosis.
Multidrug-resistan Tuberkulosis (MDR-TB) merupakan penyakit yang di sebabkan oleh bakteri tuberkolosis yang sudah kebal terhadap obat-obatan terutama: Ripampisin ( R) dan Izoniasid ( INH). Di Banyak kasus, kadang ditambah dengan obat-obatan lainya, misal nya Etambhutol ( E). Karena Penularan nya berlangsung lewat media Udara yang terpapar bakteri Tuberkulosis dari Bersin, batuk dan bahkan berbicara penderita TB MDR,
Penyebab utama dari MDR - TB adalah pengobatan yang tidak benar. penggunaan obat-obatan berkualitas buruk , Semua hal-hal disamping bisa menyebabkan resistensi obat .Penyakit yang disebabkan oleh bakteri resisten gagal untuk menanggapi obat konvensional yaitu pengobatan tahap pertama . MDR - TB dapat diobati dan disembuhkan dengan menggunakan obat tahap kedua . Namun pilihan pengobatan lini kedua terbatas dan obat-obatan yang direkomendasikan adalah tidak selalu tersedia . Kemoterapi yang luas diperlukan ( hingga dua tahun pengobatan ) yang lebih mahal dan dapat menghasilkan reaksi obat yang parah merugikan pada pasien .
Multidrug-resistan Tuberkulosis (MDR-TB) merupakan penyakit yang di sebabkan oleh bakteri tuberkolosis yang sudah kebal terhadap obat-obatan terutama: Ripampisin ( R) dan Izoniasid ( INH). Di Banyak kasus, kadang ditambah dengan obat-obatan lainya, misal nya Etambhutol ( E). Karena Penularan nya berlangsung lewat media Udara yang terpapar bakteri Tuberkulosis dari Bersin, batuk dan bahkan berbicara penderita TB MDR,
Penyebab utama dari MDR - TB adalah pengobatan yang tidak benar. penggunaan obat-obatan berkualitas buruk , Semua hal-hal disamping bisa menyebabkan resistensi obat .Penyakit yang disebabkan oleh bakteri resisten gagal untuk menanggapi obat konvensional yaitu pengobatan tahap pertama . MDR - TB dapat diobati dan disembuhkan dengan menggunakan obat tahap kedua . Namun pilihan pengobatan lini kedua terbatas dan obat-obatan yang direkomendasikan adalah tidak selalu tersedia . Kemoterapi yang luas diperlukan ( hingga dua tahun pengobatan ) yang lebih mahal dan dapat menghasilkan reaksi obat yang parah merugikan pada pasien .
Siapa yang Dapat Terjangkit TB Resistan Obat?
Semua orang berpotensi untuk terkena penyakit TB Resistan Obat, apa lagi jika Resistan Obat bawaan dari orang tua tapi perlu diketahui bahwa orang yang mudah terjangkit antara lain :
1. Tidak menelan obat Tuberkulosis secara teratur atau seperti yang disarankan oleh petugas kesehatan.
2. Sakit TB berulang serta mempunyai riwayat mendapatkan pengobatan TB sebelumnya.
3. Datang dari wilayah yang mempunyai beban TB Resistan obat yang tinggi.
4. Kontak erat dengan seseorang yang sakit TB Resisten Obat, TB MDR, atau TB XDR.
Cara mencegah Tuberkulosis MDR
Daripada membutuhkan pengobatan yang mahal, anda perlu tahu bagaimana cara mencegahnya. Karena mencegah lebih baik dari pada mengobati
1. Mendiagnosis sedini mungkin setiap terduga TB resisten obat dan dilanjutkan dengan pengobatan dengan OAT lini kedua sesuai standar. Pengobatannya harus dipantau kepatuhan dan ketuntasannya, serta harus dilaporkan kedalam system surveilans.2. Pengobatan TB dengan tata laksana yang tidak standar baik dalam hal paduan, lama dan cara pemberian pengobatan dapat menjadi faktor pencetus untuk meningkatnya jumlah kasus TB resisten obat dan TB MDR. Penggunaan obat anti TB lini kedua (missal siprofloksasin, ofloksasin, levofloksasin, kanamisin dll) secara sembarangan dapat dapat memicu munculnya TB XDR.3. Untuk mencegah penularan kuman TB MDR, pencegahan dan pengendalian infeksi yang tepat harus dilakukan di setiap fasyankes yang memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien TB Resistan obat, TB MDR/XDR, termasuk juga menjaga lingkungan tempat tinggal pasien TB Resistan obat, TB MDR/XDR.
Untuk saat ini pengobatan MDR telah terdapat di Kota Medan ( RSU Pringadi), Jakarta ( RSU Persahabatan), Bandung ( RSU Hasan Sadikin), Malang ( RSU Syaiful Anwar), Surabaya ( RSU Dr Soetomo), Solo ( RSU Mulawardi), Makassar ( RSU Labuhan Bajo) dan sedang di persiapkan untuk di Bali dan Daerah lainnnya. Pengobatan TB MDR mengharuskan pasien untuk datang tiap hari ke Rumah sakit atau Puskesmas yang telah ditetapkan dan meminum obat dalam pengawasan langsung petugas rumah sakit.
Ingat Kesehatan itu mahal harganya,kenali gejala penyakit sedini mungkin,Lebih baik mencegah dari pada mengobati jadilah agen kesehatan di tempat anda agar Tuberkulosis tidak tersebar.
http://hermanvarella.wordpress.com/2012/11/13/mengenali-tb-mdr-di-lingkungan-sekitar/
http://www.tbindonesia.or.id/tb-mdr/
0 komentar:
Post a Comment