CINTAKU TUMBUH DI WARUNG BU DARMI
Hari yang melelahkan , aku harus berjalan lagi sejauh 2 kilometer ke depan kaena tidak ada ojek sama sekali disekitar terminal disini , oh ya kenalin aku maman , aku kuliah semester 3 di fakultas Teknologi di Yogyakarta, aku asli Yogyakarta namun kedua orang tuaku tinggal di Bandung karena ada urusan bisnis , dan aku akan kembali lagi ke Yogyakarta ke tempat nenekku tinggal karena kedua orang tuaku terlalu sibuk dengan pekerjaannya dan mereka tidak mau sampai aku kurang perhatian dan terjerumus ke pergaulan bebas yang negatif , oleh karena itu aku dikirim kembali ke Yogyakarta agar diasuh oleh nenekku sampai beberapa tahun kedepan
*****************
hampir 1 jam aku berjalan mencari rumah nenekku , aku lihat banyak yang sudah berubah , dulu masih banyak sawah di daerah sini , sekarang sudah menjadi perumahan elite milik orang kaya , aku ingat dulu masih sering bermain layang layang di lapangan dekat rumah dengan Bimo teman baikku waktu aku kecil , namun sekarang entah dimana dia berada , benar benar berbeda suasana sekarang. Setelah capek berjalan sekian lama , aku merasakan dahaga mulai menyerang , aku pun memutuskan mampir di angkringan (baca : warung kopi) di seberang ajalan
“Bu es teh satu” kataku sambil duduk di bangku panjang di angkringan itu “oh iya mas , tunggu sebentar , mii ada orang mau beli es” katanya setengah teriak “iya bu , sebentar” , ternyata ibu pemilik warung itu memanggil anak gadisnya yang seumuran denganku dan wajahnya cukup cantik menurutku , dia juga lumayan tinggi. “mas mau pesan apa tadi ?” tanyanya “es teh aja 1” jawabku “oh iya , tunggu ya mas” katanya. Aku menikmati es teh itu sambil sesekali melirik ke arah gadis itu , benar benar cantik , apalagi saat dia tersenyum , bikin meleleh rasanya , namun saat aku tengah melamun tentang gadis itu tiba tiba ibu pemilik warung tadi menegurku “Mas , udah habis tuh” “eh , iya bu , habis , soalnya anak ibu cantik juga hehe” kataku sambil sedikit tertawa “walah , masnya ini ada ada saja” “oh ya , jadi berapa bu ? es teh 1 sama pisang goreng 1” “2500 mas” “ini bu uangnya” kataku sambil memberikan uang 5000an “kapan kapan mampir lagi ya mas” katanya sambil memberikan kembalianku “pasti lah bu , yasudah saya permisi dulu” kataku sambil meninggalkan warung itu.
*****************
akhirnya aku tiba di rumah nenekku , aku mengetuk pintu depan rumah dan tidak ada jawaban dari dalam. “assalamualaikum nek , ini aku Maman” kataku setengah teriak , pintu pun terbuka dan nenekku menyambut dengan pelukan “walah le , kamu sudah besar rupanya , nenek kangen sama kamu le” “iya nek , maman juga” “tadi ayahmu sudah menelpon nenek , dan bilang kalau kamu mau tinggal disini , kebetulan nenek sudah menyiapkan kamarmu , ayo masuk” “iya nek” kataku sambil masuk rumah nenekku.
******************
malam harinya , aku berniat kembali ke warung tempat aku membeli es teh tadi dan kebetulan Cuma berjarak beberapa ratus meter saja , jadi aku menaiki sepeda onthel milik kakekku dulu
sesampainya di warung aku segera memesan 1 gelas wedang jahe sebagai penghangat tubuh karen malam ini sangat dingin. Sambil menikmati hangatnya jahe panas aku pun berbincang dengan ibu pemilik warung itu karena suasana warung benar benar sepi “bu , anaknya kemana ? sudah pulang ya ?” “iya nak , sudah malam jadi dia pulang , mau belajar katanya” “wah rajin dong bu , anak ibu kelas berapa ?” “kelas 2 SMA nak” “wah sama kayak saya bu berarti pas” “pas gimana maksudnya?” “ya serasi gitu haha” kataku sambil tertawa “ah bisa aja” kata ibu pemilik warung itu. Dan setelah menghabiskan jahe hangatku , aku segera pulang karena sudah larut malam dan nggak enak membuat nenek menungguku.
**************
Keesokan harinya , aku disuruh nenekku ke pasar untuk berbelanja kebutuhan sehari hari. Aku segera berangkat dengan menaiki sepeda milik kakekku.
sesampainya di pasar , aku segera mencari barang barang yang diperlukan , sedikit lebih mudah karena nenek sudah memberiku daftar belanjaan , namun saat aku akan mencari barang terakhir yaitu tomat , seseorang menabrakku dari depan dan membuat belanjaanku terjatuh “ah pakai mata dong kalau jalan” kataku sambil memunguti belanjaanku yang berserakan “maaf maaf saya nggak sengaja” katanya sambil berusaha membantu , dan saat kulihat ternyata anak ibu pemilik warung langgananku itu “eh , kamu anak bu darmi kan ?” “iya aku naomi , anak bu darmi pemilik warung itu” “kenalin aku maman” kataku sambil mengulurkan tangan “yaudah , pulang bareng yuk” “bentar , aku mau cari tomat dulu” katanya , “wah sama , sekalian aja barengan” “yaudah deh”. Setelah mencari tomat aku pun membonceng naomi dengan sepeda tua milik kakekku itu untuk pulang
“mi , kamu asli anak sini ya ?” kataku membuka pembicaraan “iya , kamu sendiri ?” “ya aku sebenernya asli sini , namun pas aku lulus SMP aku pindah ke bandung , karena pekerjaan orang tua” “ohh gitu ya , kamu dulu SMP mana ?” “aku SMP 2 mi , kamu sendiri ?” “wah sama dong” “loh apa kamu shinta naomi yang dulu sekelas sama aku ?” kataku sambil menghentikan laju sepedaku
“iya , kok kamu tau namaku ?” “masak kamu lupa ? aku firman , cucunya bu kusuma , inget nggak ?” “sebentar , firman yang mana sih ?” “ahh , yang dulu suka ngatain kamu kribo gara gara rambut kamu yang ngombak dulu” “ohhh aku inget ! kamu yang dulu pernah masuk selokan kan ? hahaha” katanya sambil tertawa “yahh , kalau bagian itu aja inget” “haha , abis lucu sih” katanya “tapi kamu banyak berubah ya mi , jadi tambah cantik” “masa sih ? perasaan biasa aja” “beneran , aku nggak bohong , padahal dulu kamu itu dekil banget haha” “kumat deh jahatnya” katanya sambil cemberut “canda canda , eh ayo buruan naik , aku udah ditungguin nenekku nih” “sama , yuk” katanya sambil menaiki boncengan sepedaku
***************
saat sampai depan warungnya ibu darmi , ternyata bu darmi sedang di depan warung dan melihat kami berdua “eh eh , kok kamu minta diboncengin segala nduk , kan nggak sopan” katanya saat melihat kami “nggak apa apa kok bu , kenalin bu , saya firman , cucunya bu kusuma dan saya teman sekolahnya naomi bu” “loh jadi kamu ini nak firman ? walah walah sudah besar kamu” “hehe iya bu , ya sudah sekarang saya mau permisi dulu bu , monggo” “iya le , monggo monggo”
***************
sesampainya di rumah , aku segera menyerahkan belanjaan pada nenek dan membantunya memasak di dapur , “nek , warung depan itu ternyata milik bu darmi ya ? kok nenek nggak ngasih tau aku sih” “salah sendiri kamu nggak tanya nenek le” “ah nenek malah gitu , eh nek anaknya bu darmi itu cantik yo , padahal dia dulu itu jelek banget lho nek” “hus , nggak boleh menggunjing orang lain , sudah kamu potong saja itu tomat buat nanti makan malam” kata nenek
****************
Keesokan harinya , setelah kemarin ijin sama nenekku dan ternyata aku mendapat ijin dari nenek kalau aku ingin membantu-bantu di tempatnya bu darmi , maka sepulang sekolah aku segera ke tempat bu darmi dan bilang kalau aku ingin membantu-bantu di tempatnya, “walah nggak usah nak , nanti malah merepotkan nak maman” “nggak apa-apa bu , saya ikhlas kok , lagian saya udah ijin sama nenek bu” “tapi apa bener nak maman ndak keberatan ?” “yo jelas ndak to bu , saya sudah biasa kayak gini” “ya sudah nak maman boleh bantu disini” “wah terimakasih banyak bu” kataku sambil mencium tangan bu darmi , dan sejak hari itu aku sering membantu bu darmi jualan , dan otomatis aku sering bertemu dengan naomi , membuat hubungan kami semakin dekat setiap harinya
**************
6 BULAN KEMUDIAN ...............................
Aku dan Naomi semakin akrab , kami sering jalan berdua walaupun hanya ke pasar tapi sangat berharga bagiku , dan tak terasa benih benih cinta tumbuh dihatiku , aku sering memandangi naomi saat kami sedang berdua di warung , sampai suatu hari aku dan naomi sedang ke pasar , semua berjalan seperti biasa sampai seorang cowok seumuranku tiba tiba menyapa naomi , “eh , ini naomi kan ?” “iya , masnya siapa ya?” tanya naomi “ini aku ricky , temen SMA kamu dulu” “ricky ? oh ya ! aku inget , kamu apa kabar rick ?” “aku baik baik aja mi , kamu sendiri ?” “alhamdulillah sehat” “oh ya , ngapain kamu di pasar ?” “belanja buat kebutuhan warung , kamu sendiri ?” “aku nganter nenek , soalnya beberapa bulan ke depan aku akan tinggal disini” “oh ya ? wah pasti seru , eh iya , kenalin ini firman temenku smp dulu” “ohh , ricky” katanya sambil mengulurkan tangan “firman” jawabku singkat “mi , kapan kapan aku mampir warung kamu ya ? boleh kan ?” “silahkan datang aja rick” “yaudah deh , aku harus cabut dulu , takut nenekku nungguin , salam buat ibu kamu ya mi” katanya sambil meninggalkan kami “iya rick , hati hati ya” kata naomi sambil melambaikan tangan , “itu temen kamu ya ?” tanyaku pada naomi “he.em , temen SMA dulu , katanya sih dia kuliah di jakarta” “oh gitu ya , yaudah deh , ayo buruan pulang”
****************
Dan sejak saat itu , hari hari kulalui sedikit membosankan , tidak seperti dulu saat hanya ada aku dan naomi , mulai sekarang teman SMA naomi itu sering datang ke warung , walau hanya sebentar tapi cukup mengganggu juga menurutku , dan sekarang naomi malah lebih dekat dengan ricky daripada denganku , saat warung sepi aku lebih sering duduk di belakang sambil murung aku berpikir , apa harus aku meninggalkan naomi saat ini juga ? mungkin dia sudah menemukan penggantiku untuk mengisi hari harinya yang kosong tapi ... ah sudahlah.Rupanya bu darmi menyadari perubahan sikapku ini , saat aku sedang murung sendiri dia mendekatiku “Jodoh itu ditangan Tuhan , kita sebagai manusia hanya bisa berusaha dan berdoa , selebihnya kita pasrahkan ke Tuhan” katanya , aku mendongak ke atas dan kulihat bu darmi yang berbicara “eh ibu disini ternyata” kataku
“aku tau kamu mencintai naomi nak firman , tapi ibu tidak bisa berbuat apa apa untuk membantu nak firman , semua ibu pasrahkan pada naomi , karena bagi ibu yang sudah tua ini , tidak ada hal yang lebih membahagiakan selain melihat naomi tersenyum” katanya lirih , “iya bu , saya juga tau” kataku sambil melihat naomi dan ricky yang sedang bercanda berdua di bangku warung
“menurut ibu , nak firman anaknya baik , sopan , dan ibu suka dengan pemuda yang mau bekerja keras seperti nak firman” katanya lagi , wah berarti bu darmi sudah merestui aku dengan naomi , sekarang tinggal bagaimana aku mendapatkan hati naomi.”makasih bu” kataku sambil mencium tangan bu darmi “yasudah bu , saya mau cuci piring dulu” kataku sambil meninggalkan bu darmi
*************
Hari hari berikutnya masih sama , ricky masih sering datang ke warung , mungkin dia juga memiliki rasa yang sama seperti yang ku rasakan , sampai suatu hari aku tidak datang ke warung dan pergi ke lapangan , aku sudah memberitahu nenekku kalau naomi datang ke rumah , bilang saja aku sudah kembali ke bandung karena aku tidak mau mengganggu hubungan naomi dengan ricky lagi , lama aku berdiam diri di lapangan sambil melihat birunya langit dan awan yang berjalan mengiringinya , samar-samar aku melihat naomi dari kejauhan dengan sepeda ungu miliknya , aku segera menutup kepalaku dengan jaket hoodie milikku , aku melirik dia tengah menoleh ke kiri dan kanan , dan ternyata dia mendatangiku , pelan pelan aku melirik ada sepasang kaki yang berdiri di depanku , “permisi , ini firman bukan ?” “bukan , saya bukan firman” “aku tau kamu firman , kenapa kamu pergi gitu aja ? jawab !” katanya , aku membuka jaketku , “aku hanya takut mengganggu kebahagiaan kalian” kataku “kalian ? aku justru nggak bahagia man , aku sayang kamu man ! apa kamu nggak ngerti apa yang aku rasain ?” katanya , aku hanya diam , “kamu tau siapa ricky itu ? dia mantanku saat aku SMA , dia selingkuhin aku ! , beda dengan kamu man , walau dulu kamu sering bilang aku dekil lah , kribo lah , aku nggak peduli , tapi sekarang aku merasakannya , aku cinta sama kamu , aku sayang sama kamu man !” katanya sambil menangis , aku menatap wajahnya , “tapi semua terlambat mi , aku harus pergi” “jadi kamu akan ninggalin aku ? KAMU JAHAT ! , kamu memberi ku harapan palsu man , aku benci sama kamu !” katanya sambil terduduk menangis di depanku , “sekarang terserah kamu , kamu mau pergi ya silahkan , toh aku juga bukan siapa siapa kamu , aku hanya gadis kampung anak pemilik warung kecil” , aku memegang kedua tangan yang menutupi wajah naomi “sudah ngomel ngomelnya tuan putri ?” , dia diam , “sebenernya aku nggak balik ke bandung , lagian orang tuaku juga masih di jakarta , terus aku juga harus kuliah juga , tapi ada 1 hal yang bisa menyebabkan aku nggak jadi pergi” “apa itu man ?” “aku harus bisa bawain nenekk calon menantu , apa kamu mau naomi ?” “jadi kamu ...” “iya mi , aku juga cinta kamu , jauh sebelum kamu mencintaiku” “ih kamu jahat man , bikin aku nangis kayak gini” “lah , siapa suruh ngomel ngomel , hahaha” , naomi pun tersenyum , dan aku memeluk naomi erat , “makanya lain kali jangan ngomel ngomel duluan” kataku sambil mencubit hidungnya “abisnya kamu gitu man , kamu jahat” “jahat tapi bisa bikin kamu klepek klepek kan ? haha” , dan sejak saat itu aku dan naomi resmi berpacaran , dan kabar baiknya kedua orang tuaku membolehkan aku tinggal lebih lama di tempat nenekku karena mereka masih sibuk dengan bisnisnya.
-TAMAT- ^_^
Creator By : Kenzo Kato
0 komentar:
Post a Comment